Igniting Passion, Inspiring Growth
white and gray metal armless chair

7 Kalimat yang Harus Dihindari Saat Interview dan Cara Menjawab Pertanyaan Jebakan

Bayangin: Kamu sudah pakai kemeja rapi, bawa portofolio keren, tapi tiba-tiba ditanya, “Apa kelemahan terbesarmu?” Langsung blank, jawab asal, dan… gagal. Hati-hati, satu kalimat saja bisa bikin HRD judge kamu “not the right fit”.

Tapi tenang! Interview itu seperti game. Kalau tahu triknya, kamu bisa clear level dengan lancar. Yuk, simak 7 kalimat yang wajib dihindari dan cara menjawab pertanyaan jebakan ala HRD! 🕹️💼


7 Kalimat Mematikan yang Bikin Kamu Dicoret dari Daftar Kandidat

1. “Saya Mau Gaji Sesuai UMR”

Kenapa Berbahaya: HRD langsung label kamu “hitung-hitungan” dan tidak fleksibel.
Ganti dengan:

“Saya terbuka untuk negosiasi sesuai dengan tanggung jawab dan kontribusi yang akan saya berikan.”

2. “Saya Tidak Punya Kelemahan”

Kenapa Berbahaya: Terkesan sombong dan tidak mau berkembang.
Ganti dengan:

“Saya sedang belajar meningkatkan skill public speaking. Saat ini, saya rutin ikut workshop untuk mengatasinya.”

3. “Perusahaan Sebelumnya Sangat Toxic”

Kenapa Berbahaya: HRD khawatir kamu akan gossip tentang perusahaan mereka nanti.
Ganti dengan:

“Saya mencari lingkungan kerja yang lebih sejalan dengan nilai profesionalisme dan kolaborasi.”

4. “Apa Jobdesc Posisi Ini?”

Kenapa Berbahaya: Menunjukkan kamu tidak riset perusahaan.
Ganti dengan:

“Saya membaca bahwa posisi ini fokus pada project management. Apakah ada aspek spesifik yang menjadi prioritas tim saat ini?”

5. “Kapan Kenaikan Gaji Pertama?”

Kenapa Berbahaya: Fokus pada benefit, bukan kontribusi.
Ganti dengan:

“Saya ingin tahu bagaimana perusahaan mengukur kinerja karyawan untuk pengembangan karier jangka panjang.”

6. “Saya Bisa Kerja di Bidang Apa Saja”

Kenapa Berbahaya: Terlihat tidak punya passion atau spesialisasi.
Ganti dengan:

“Saya tertarik mendalami bidang digital marketing, khususnya strategi konten, karena sesuai dengan pengalaman dan minat saya.”

7. “Saya Tidak Punya Pertanyaan”

Kenapa Berbahaya: Dianggap tidak antusias atau kurang persiapan.
Ganti dengan:

“Bagaimana budaya tim di sini mendukung inovasi karyawan?”


Hadapi Pertanyaan Jebakan ala HRD dengan Jawaban Cerdas

1. “Apa Kelemahan Terbesarmu?”

Strategi: Jangan jawab kelemahan yang relevan dengan pekerjaan!
Contoh:

“Saya cenderung terlalu detail dalam menyelesaikan tugas. Tapi, saya sedang belajar mengatur waktu agar tetap efisien.”

2. “Kenapa Kami Harus Merekrut Anda?”

Strategi: Fokus pada unique value yang kamu bawa.
Contoh:

“Saya punya pengalaman mengembangkan 10+ konten viral di media sosial, yang bisa membantu meningkatkan engagement brand ini.”

3. “Ceritakan Tentang Diri Anda”

Strategi: Jangan jadi storyteller! Ringkas dan relevan dengan pekerjaan.
Contoh:

“Saya lulusan Manajemen dengan fokus pada digital marketing. Selama magang, saya berhasil meningkatkan traffic website 40% dalam 3 bulan.”

4. “Apa yang Anda Ketahui Tentang Perusahaan Kami?”

Strategi: Sebut fakta unik + kaitkan dengan minatmu.
Contoh:

“Saya tahu perusahaan ini baru saja meluncurkan aplikasi financial literacy untuk Gen Z. Saya tertarik berkontribusi di inisiatif edukatif seperti ini.”

5. “Berapa Gaji yang Anda Harapkan?”

Strategi: Tunjukkan fleksibilitas, tapi beri range realistis.
Contoh:

“Saya mengharapkan gaji di kisaran RpX-RpY, sesuai dengan standar industri dan tanggung jawab posisi ini.”

6. “Kenapa Keluar dari Perusahaan Sebelumnya?”

Strategi: Hindari menyalahkan mantan bos atau tim.
Contoh:

“Saya ingin mencari tantangan baru yang sejalan dengan tujuan karier jangka panjang saya.”

7. “Apa Rencana Anda dalam 5 Tahun?”

Strategi: Tunjukkan ambisi, tapi tetap relevan dengan perusahaan.
Contoh:

“Saya ingin menjadi ahli di bidang UX Design dan memimpin proyek inovasi produk yang berdampak bagi pengguna.”


Interview Bukan Tentang Sempurna, Tapi Persiapan!

Gagal interview itu wajar, tapi jangan sampai penyebabnya sepele seperti kalimat-kalimat di atas. Ingat: HRD mencari kandidat yang coachable dan punya growth mindset.

Tips Terakhir:

  • Latihan di Depan Cermin: Rekam jawabanmu untuk evaluasi.
  • Riset Company Culture: Cek LinkedIn atau website perusahaan.
  • Pakai Metode STAR (Situation, Task, Action, Result) untuk jawaban berbasis cerita.

Semangat! Siapkan dirimu, lalu biarkan kemampuanmu yang berbicara. 🚀

Share this article
Shareable URL
Prev Post

Trik Mengelola Emosi agar Tetap Waras di Tempat Kerja

Next Post

Latih Cara Berpikir Kritis dengan 3 Kebiasaan Sehari-hari